GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL KUNYIT (Curcuma Longa) SEBAGAI OBAT ANTIINFLAMASI DI BIRINGERE KABUPATEN PANGKEP

Penulis

  • Hasma STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Kata Kunci:

Obat tradisional, Antiinflamasi.

Abstrak

Pemanfaatan tanaman untuk pemeliharaan kesehatan dan gangguan penyakit saat ini sangat dibutuhkan dan juga perlu dikembangkan, terutama dengan melonjaknya biaya pengobatan. Inflamasi merupakan salah satu masalah kesehatan atau gangguan penyakit yang perlu diperhatikan dan di waspadai. Penggunaan obat tradisional sebagai bagian dari pengobatan inflamasi atau yang biasa disebut antiinflamasi semakin meningkat dalam dekade terakhir. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor, harga obat tradisional dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat tradisional sebagai bagian dari pengobatan antiinflamasi di Desa Biringere Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif berupa observasi langsung  dengan menggunakan kuesioner sebanyak 34 orang responden yang dilakukan pada tanggal 19 juni sampai dengan 28 juni 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat pengetahuan masyarakat akan kunyit sebagai obat antiinflamasi cukup baik, hal ini sesuai dengan tabel frekuensi pengetahuan yaitu 30 orang responden berpengetahuan cukup (88,2%) hal tersebut dikarenakan kunyit yang familiar dalam kehidupan sehari-hari, tidak memiliki efek samping yang terlalu berbahaya dan adanya pengetahuan secara turun temurun bahwa kunyit dapat mengobati antiinflamasi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-07-29

Cara Mengutip

Hasma. (2020). GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT TRADISIONAL KUNYIT (Curcuma Longa) SEBAGAI OBAT ANTIINFLAMASI DI BIRINGERE KABUPATEN PANGKEP. Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology, 5(1), 7-11. Diambil dari https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jpsht/article/view/326