@article{Haerati_Suriah_Gobel_2019, title={Loss To Follow Up Pada Odha Yang Menerima Terapi Antiretroviral Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba}, volume={1}, url={https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/nic/article/view/58}, abstractNote={<p>Persentase loss to follow up (LTFU) pada satu tahun pertama terapi ARV menjadi indikasi keberhasilan terapi ARV. ODHA yang mengalami LTFU dapat mengakibatkan penghentian pengobatan, toksisitas obat, kegagalan pengobatan karena ketidakpatuhan, dan resistensi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapan, mengapa, bagaimana dan apa rencana selanjutnya ODHA loss to follow up yang menerima terapi ARV. Penelitian ini menggunakan methode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Populasi penelitian ini adalah ODHA yang menerima terapi ARV lalu loss to follow up di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba. Sampel penelitian yaitu tiga orang LTFU. Informan berjumlah 11 orang berasal dari dokter, Petugas penanganan HIV dan AIDS, PMO (Keluarga) dan ODHA LTFU.Hasil penelitian menunjukkan.Informan yang berasal dari LTFU memiliki pengetahuan yang kurang tentang HIV dan AIDS serta pengobatan antiretroviral. Informan yang LTFU tidak percaya dengan pengobatan ARV karena merasa tidak memberikan manfaat bagi kondisi tubuhnya dan tidak terbentuk komitmen dalam diri untuk minum obat seumur hidup. ODHA memutuskan pengobatan karena tidak sanggup menahan efek samping dan adanya kejenuhan dalam menjalani pengobatan ARV. ODHA yang LTFU mendapatkan dukungan sosial dari petugas dan LSM serta PMO berupa dukungan emosional, penghargaan dan informasional. Namun, tidak banyak mendapat dukungan dari keluarga karena takut akan adanya stigma dan diskriminasi.</p>}, number={2}, journal={Nursing Inside Community}, author={Haerati and Suriah and Gobel, Fatmah Afrianty}, year={2019}, month={Apr.}, pages={55-60} }