Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd <p>Jurnal ini diharapkan dapat menjadi kontributor penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan dan praktek kesehatan berbasis bukti (<em>evidenced based practice</em>). Bagi anda yang banyak berkutat dengan bidang ini, tentu jurnal ini akan menjadi referensi yang baik dalam perkembangan keilmuan dan wawasan pengetahuan untuk dapat mengembangkan diri, profesi, dan derajat kesehatan masyarakat.</p> STIKES Nani Hasanuddin Makassar en-US Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 2302-1721 Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Status Gizi Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/2726 <p><em>Anemia Merupakan salah satu </em>isu gizi yang umum terjadi di berbagai belahan dunia. Sekitar satu dari tiga perempuan di seluruh dunia mengalami anemia, yang menunjukkan bahwa sebagian besar kasusnya terjadi pada wanita yang sedang dalam usia reproduktif, terutama selama hamil. Menurut WHO, diperkirakan sekitar 40% ibu yang tengah hamil di dunia menderita anemia. Berdasarkan informasi dari WHO pada tahun 2019, tingkat kejadian anemia di Indonesia masih sangat tinggi, yakni sekitar 44,2%, yang termasuk dalam kategori masalah kesehatan yang serius. Masalah gizi pada saat hamil memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan ibu maupun janin, sehingga memerlukan perhatian khusus. Asupan makanan yang tidak sehat dan seimbang pada saat hamil mengakibatkan kekurangan gizi, yang berujung pada terjadinya anemia. Tujuan untuk mengkaji keterkaitan antara kondisi sosial ekonomi dan status gizi terhadap kejadian anemia pada wanita hamil di Puskesmas Makale, Kabupaten Tana Toraja. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan <em>cross sectional, </em>dimana peneliti mencari hubungan status sosial ekonomi dan status gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Makale Kabupaten Tana Toraja.Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Puskesmas Makale sebanyak 94 orang dan sampel sebanyak 48 orang dengan teknik pengambilan sampel secara <em>purposive sampling</em>. Hasil: berdasarkan uji chi square ada hubungan status social ekonomi (nilai p = 0,015 &lt; α = 0,05) dan statua gizi (nilai p = 0,043 &lt; α = 0,05) terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Makale Kabupaten Tana Toraja. Kesimpulan: ada hubungan status sosial ekonomi dan status gizi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Makale Kabupaten Tana Toraja.</p> Dewi Hastuty Agus Mangallo Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 2025-05-28 2025-05-28 20 2 12 18 10.35892/jikd.v20i2.2726 Makna Sosial Dan Budaya Mahasiswi Terhadap Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan Di Era Digital: Studi Kualitatif Pada Mahasiwi Kebidanan Universitas Mega Buana Palopo https://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/2736 <p>Kehamilan tidak diinginkan (KTD) adalah kehamilan yang terjadi pada saat tidak menginginkan anak atau mistimed pregnancy dan kehamilan yang tidak diharapkan sama sekali atau unwanted pregnancy. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan makna sosial dan budaya yang dimiliki oleh mahasiswi kebidanan dalam memaknai upaya pencegahan kehamilan tidak diinginkan (KTD) di era digital. Mahasiswi kebidanan, sebagai calon tenaga kesehatan, diharapkan mampu menjadi agen edukasi kesehatan reproduksi. Namun demikian, pemaknaan mereka terhadap pencegahan KTD tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan medis, tetapi juga oleh konstruksi sosial, nilai budaya lokal, dan paparan media digital yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis, dan melibatkan mahasiswi aktif Program Studi Kebidanan Universitas Mega Buana Palopo sebagai informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan KTD dipahami sebagai bentuk tanggung jawab pribadi dan profesional. Mahasiswi menginternalisasi nilai-nilai budaya yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan membatasi pergaulan, serta tetap mengandalkan pengetahuan akademik dalam praktik kesehariannya. Media digital menjadi sumber informasi penting, meskipun informan bersikap kritis terhadap keakuratan konten yang tersedia. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa pemaknaan mahasiswi terhadap pencegahan KTD terbentuk dari interaksi dinamis antara pendidikan akademik, budaya lokal, dan media digital. Oleh karena itu, pendekatan edukatif yang lebih kontekstual dan sensitif terhadap budaya sangat diperlukan untuk mendukung promosi kesehatan reproduksi di kalangan mahasiswa.</p> Sinta Angraeni Arlin Adam Andi Alim Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 2025-07-28 2025-07-28 20 2 1 11 10.35892/jikd.v20i2.2736