Hubungan Self Eficacy Terhadap Aktivitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus
Keywords:
Aktivitas Hidup, Diabetes Mellitus, Self-EfficacyAbstract
Diabetes Mellitus merupakan salah satu diantara penyakit tidak menular yang masih menjadi permasalahan. Diabetes Mellitus terjadi ketika adanya peningkatan kadar gula glukosa dalam darah atau yang disebut hiperglikemia, dimana tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hormon insulin atau menggunakan insulin secara efektif. Penderita Diabetes Mellitus yang memiliki self efficacy yang baik akan selalu optimis dalam menghadapi masalahnya, lebih sedikit menyalahkan diri sendiri dan lari dari masalah. Sedangkan penderita DM dengan self efficacy rendah cenderung mengalami peningkatan kecemasan dan perilaku menghindar akibat adanya perasaan ketidakmampuan mengelola penyakit yang berakibat pada penurunan kualitas hidup. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan self efficacy terhadap aktivitas hidup pasien diabetes mellitus di klinik wound care. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri atas bagian populasi yang terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini pasien DM yang berjumlah 69 di klinik kotamobagu wound care. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner responden self efficacy, kuisioner aktivitas hidup. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square a = 0,05. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil analisis uji statistik didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara self efficacy terhadap aktivitas hidup pasien diabetes mellitus dengan nilai (p value = 0,721) jika dibandingkan dengan a = 0,05 maka p value > 0,05. Kesimpulan: hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis diterima dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini Tidak ada hubungan self efficacy terhadap aktivitas hidup pasien diabetes di klinik wound care.