HUBUNGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DAN INDEKS MASSA TUBUH IBU HAMIL TERHADAP BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI UPT PUSKESMAS AJANGALE
Kata Kunci:
Indeks Massa Tubuh, Hiperemesis Gravidarum, BBLAbstrak
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. IMT (Indeks Massa Tubuh) merupakan rumus matematis yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Hiperemesis gravidarum dan IMT ibu hamil terhadap bayi baru lahir di Wilayah Kerja UTP Puskesmas Ajangale. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang telah melahirkan dengan usia bayi 0 sampai 1 tahun di wilayah kerja UPT Puskesmas Ajangale pada bulan Januari sampai Agustus 2019. Jumlah sampel yaitu sebanyak 47 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan buku KIA. Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji stastistik Chi-Square dan tingkat kemaknaan ρ Value < 0,05. Berdasarkan Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh ibu hamil terhadap berat badan bayi baru lahir, dengan hasil uji analisis chi square nilai p = 0,014 (< p=0,05), dan ada hubungan antara indeks massa hiperemesis gravidarum ibu hamil terhadap berat badan bayi baru lahir, dengan hasil uji analisis chi square nilai p = 0,015 (< p=0,05). Ada Hubungan yang signifikan antara Hiperemesis Gravidarun dan Indeks Massa Tubuh Ibu Hamil Terhadap Berat Badan Bayi Baru Lahir DI UPT Puskesmas Ajangale pada tahun 2019. Diharapkan adanya upaya control hiperemesis gravidarum dan indeks massa tubuh ibu hamil terhadap berat badan bayi baru lahir di upt puskesmas ajangale