Profil Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Komorbid Hipertensi Di Rs X Kota Palopo Menggunakan Lexicomp
DOI:
https://doi.org/10.35892/dijk.v20i3.2800Keywords:
Diabetes Melitus Tipe 2, Hipertensi, Lexicomp, ObatAbstract
Pasien diabetes melitus tipe 2 yang mengalami komorbiditas hipertensi berisiko tinggi terhadap masalah terkait obat, terutama interaksi antar obat (Drug- drug Interactions/DDI). Interaksi ini dapat mengakibatkan terapi yang kurang efektif dan menimbulkan masalah baru dalam pengobatan. Komplikasi diabetes yang paling umum adalah hipertensi, dengan persentase mencapai 22,7%, yang dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular hingga 60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat interaksi obat yang terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komorbiditas hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional dengan menggunakan metode deskriptif dengan desain kohort retrospektif. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder (karakteristik pasien) diabetes melitus tipe 2 dengan komorbiditas hipertensi di RS X Kota Palopo menggunakan aplikasi Lexicomp. Hasil penelitian ini menunjukkan pasien yang mengalami interaksi obat dengan tingkat keparahan minor yaitu 56% dan golongan obat yang paling banyak berinteraksi Biguanide dan ACEI sebanyak 23 pasien dengan persentase (25%). Tingkat keparahan moderate yaitu 44% golongan obat yang paling banyak berinteraksi yaitu sulfonilurea dan β- blocker yaitu 12 pasien dengan persentase (13,06%). Dengan demikian penelitian ini diharapkan menjadi informasi dalam meminimalkan potensi interaksi obat pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dengan komorbisitas hipertensi. Diperlukan evaluasi yang lebih mendalam mengenai kerasionalan pengobatan dan manajemen terapi obat untuk memastikan keselamatan dan efektivitas pengobatan bagi pasien.