Gambaran Sosial Budaya Pernikahan Dini Di Kabupaten Kepulauan Selayar
DOI:
https://doi.org/10.35892/jimpk.v3i3.1083Keywords:
Sosial Budaya, Pernikahan DiniAbstract
Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, kenyataan tersebut menyebabkan manusia tidak akan dapat hidup normal tanpa kehadiran manusia yang lain. Hubungan tersebut dapat dikategorikan sebagai interaksi sosial. Tujuan Telah di ketahui gambaran sosial budaya pernikahan dini di kabupaten kepulauan selayar. Desain penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yaitu pengumpulan data dengan melalukan wawancara secara mendalam pada 16 informan yang berusia di 15-18 tahun yang telah mengalami pernikahan dini. Tempat penelitian telah dilakukan di kabupaten kepulauan selayar tepatnya di kecematan benteng, selawesi selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kabupaten kepulauan selayar tepatnya di kecematan benteng. populasi sebanyak 30 orang yang terkait pernikahan dini. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang masyarakat 15 berjenis kelamin perempuan. Alat dan dalam bentuk wawancara mendalam yang membuat variable independen dan dependen serta alat perekam suara seperti handphone. Berdasarkan Hasil penelitian dan pembahasan yang telah di kemukakan sebelumnya. Bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama terjadinya pernikahan dini dikabupaten kepulauan selayar yaitu: perjodohan, lingkungan sosial, ekonomi dan pergaulan bebas. Gambaran persepsi tentang anak yang menikah di usia dini, sebagian responden mengatakan alasan menikah di usia dini karna unsur perjodohan,unsur suka sama suka dan unsur keharusan akibat pergaulan bebas. Gambaran persepsi tentang anak yang melakukan pernikan di usia dini, sebagian responden mengatkan bawah orang tuanya tidak setuju dengan pernikahanya.