Pengaruh Terapi Musik Terhadap Intensitas Nyeri Pasien Pasca Operasi di RS Ibnu Sina Makassar
DOI:
https://doi.org/10.35892/jimpk.v3i2.1254Keywords:
Nyeri, Terapi Musik, PembedahanAbstract
Pada kasus-kasus pembedahan sekitar 80% pasien mengalami nyeri akut setelah oprasi meskipun saat ini manajemen nyeri telah mengalami kemajuan. Manajemen nyeri sangat penting untuk pasien bedah. Manajemen nyeri pasca oprasi berusahan untuk mencegah efek samping dari rasa sakit. Terapi musik merupakan aktivitas terapeutik yang menggunakan media musik untuk proses relaksasi menurungkan intensitas nyeri dan menurungkan stres pada pasien yang menjalani pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri pasien pasca operasi. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (Quasi Experimen) dengan rancangan With One Group Pre test and Post test Design. mengatakan, bahwa one group pretest-posttest design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah memberikan tes akhir (posttest). Total populasi yaitu 139 responden dan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 orang pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan program komputerisasi yang sesuai diperoleh nilai p=0,157 dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p>α, yang berarti tidak ada pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri pasien pasca operasi di RS Ibnu Sina Makassar tahun 2023. Terapi musik jika dilakukan dengan kontrol intervensi yang kuat maka akan memberikan pengaruh terhadap intensitas nyeri pasien pasca operasi