Peningkatan Pendidikan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Masyarakat Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Bongoime Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bonebolango
Kata Kunci:
Pendidikan, Karies Gigi, OHI-SAbstrak
Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu yang penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Kebersihan gigi yaitu keadaan gigi geligi yang berada didalam rongga mulut dalam keadaan bersih dari plak dan kotoran lain yang berada diatas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau sisa makanan. Karies adalah penyakit umum yang dapatdiderita oleh semua golongan umur, meskipun merupakan penyakit harian, rasa sakit pada gigi sangat menyiksa, jika penyakit ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama dan tidak segera diobati. Metode : terdiri dari pre test dan pemeriksaan OHI-S untuk mengidetifikasi pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, setelah itu disesi berikutnya pemberian penyuluhan tentang pencegahan penyakit gigi dan mulut dan pentingnya menyikat gigi, metode yang digunakan ceramah dan tanya jawab. Adapun pelaksanaannya adalah pada tanggal 21 Oktober 2020 di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Hasil : Dari sampel 392 jiwa yang diambil, sekitar 86,2% yang menyikat gigi 2x atau lebih dalam sehari, 11,7% yang waktu menyikat giginya seminggu sekali dan 2,1% yang menyikat gigi 1x sehari. 69,1% orang yang mengonsumsi air depot isi ulang, 21,5% yang mengonsumsi air sumur, 4,7% yang mengonsumsi air mineral, 4,7% yang mengonsumsi air PDAM. Menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dan minum air berfluoride yang cukup, akan menguntungkan untuk gigi, 51,3% merasa hal itu menguntungkan, 23,7% yang tidak tau, 23% yang bingung dan 2% yang merasa hal itu merugikan. 71,7% orang yang menganggap penting tentang teknik sikat gigi, 13,8% yang mengagap sangat penting, 12,5% yang tidak tahu, dan 2% yang menganggap tidak penting. 79,8% yang berpendapat menguntung kedokter gigi 6 bulan sekali, 9,9% yang bingung dan tidak tahu. 46,7% orang yang berpendidikan SMA, 23,5% orang yang berpendidikan SMP, 21,2% orang yang berpendidikan SD, 8,7% orang yang berpendidikan S1. 52,6% yang hasil pemeriksaan OHI-S nya sedang, 37% yang hasil pemeriksaan OHI-S nya buruk, dan 10,5% yang hasil pemeriksaan OHI-S nya baik.