PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AIR HANGAT DAN AIR DINGIN TERHADAP DYSMENORRHEA PADA MAHASISWI STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR
Keywords:
Terapi Air Hangat, Terapi Air Dingin, DysmenorrheaAbstract
Dysmenorrhea adalah nyeri yang dialami oleh seorang wanita sebagai suatu akibat dari periode menstruasinya. penyebab dysmenorrhea adalah senyawa melekul yang disebut prostaglandins. Senyawa ini menyebabkan otot kandungan untuk berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Mengatasi dysmenorrhea dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi seperti, relaksasi, terapi air hangat atau air dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian terapi air hangat dan air dingin terhadap dysmenorrhea pada mahasiswi stikes nani hasanuddin Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen design: one group pre post-test design. Pengambilan sampel menggunakan non probability: accidental sampling jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 16 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukan keseluruhan responden mengalami penurunan nyeri dysmenorrhea setelah dilakukan terapi air hangat dan air dingin selama 15 menit. Hasil analisa dengan menggunakan uji Wilcoxon signed rank test didapatkan nilai ρ-Value sebesar 0,008 pada kelompok air hangat dan pada kelompok air dingin di peroleh nilai ρ-Value sebesar 0,010 dimana pada kelompok air hangat ρ<α (0,008<0,05), dan pada kelompok air dingin ρ<α (0,010<0,05), yang artinya ada pengaruh pemberian terapi air hangat dan air dingin terhadap dysmenorrhea pada mahasiswi stikes nani hasanuddin Makassar. Perbandingan mean rank yang didapat antara perubahan intensitas nyeri pada kelompok air dingin lebih besar yaitu mean rank= 3,26 sedangkan kelompok kompres hangat yaitu mean rank= 3 oleh karena itu terapi air dingin lebih efektif untuk menurunkan skala nyeri dysmenorrhea dibanding terapi air hangat.