HUBUNGAN STRESOR PSIKOSOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA WATAMPONE YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN ANGKATAN 2016
Kata Kunci:
Stresor Psikososial, Kecemasan, Mahasiswa KeperawatanAbstrak
Kecemasan pada anak dan remaja dapat mengakibatkan masalah akademik, olahraga dan penampilan sosial. Kecemasan juga menimbulkan gangguan pada proses pikir, konsentrasi belajar, persepsi yang sudah barang tentu mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara berbagai gangguan jiwa gangguan (neurosis cemas) merupakan gangguan jiwa yang paling banyak didapati 2% - 4%. Oleh karena itu kesehatan jiwa para mahasiswa merupakan variabel yang perlu mendapat perhatian secepat mungkin.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan hubungan stresor psikososial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa program studi akademi keperawatan yang akan menghadapi ujian angkatan 2016. Penelitian deskripif analitik dengan pendekatan cross sectional ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa program studi akademi keperawatan dengan sampel sebanyak 82 responden. Uji statistik dengan menggunakan Chi Square untuk menilai hubungan stresor psikososial dengan tingkat kecemasan mahasiswa akademi keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengalami kecemasan sedang 58 (70,7%) dan untuk stresor psikososial sebanyak 60 (73,2%). Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan stresor psikososial dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa program studi akademi keperawatan TA 2016.