Pengalaman Ibu Dalam Perawatan Masa Nifas Berbasis Budaya Bugis Di Wilayah Kera Puskesmas Taraweang Kecamatan Kabupaten Pangkep
DOI:
https://doi.org/10.35892/jimpk.v4i2.1434Keywords:
Budaya, Pengalaman, PostpartumAbstract
Masa nifas merupakan masa pemulihan setelah melahirkan yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama 6-8 minggu. Sebagian masyarkat Taraweang Kec. Labakkang masih percaya di sandro karena merasa terjaga saat melakukan perawatan setelah melahirkan di Sandro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengalaman Ibu dalam Perawatan Masa Nifas Berbasis Budaya Bugis di Wilayah Kerja Puskesmas Taraweang kecamatan. Labakkang kabupaten. Pangkep. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bermaksud untuk mengkaji perspektif dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melakukan perawatan masa nifas terkait budaya. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (indeepth interview) yang bertujuan untuk mendapatkan data serta gambaran tentang tradisi di Desa Taraweang Kec. Labakkang Kab. Pangkep mengenai ibu yang melakukan perawatan setelah melahirkan di Sandro. Hasil analisis kualitatif keempat tersebut proses tradisi budaya perawatan masa nifas berdasarkan pengalaman ibu adanya larangan seperti aktivitas keluar rumah, aktivitas berat dan larangan makanan dalam melakukan perawatan nifas terkait budaya adanya perubahan fisik, psikologi dan seksual dalam perawatan terkait budaya,dampak social factor biaya menjadi pertimbangan dalam melakukan perawatan masa nifas terkait budaya.