Studi Literatur Tindakan Resusitasi Cairan Pada Pasien Perdarahan Dengan Syok Hipovolemik
DOI:
https://doi.org/10.35892/jikd.v17i4.1206Keywords:
Perdarahan, Resusitasi Cairan, Syok HipovolemikAbstract
Syok hipovolemik merupakan keadaan berkurangnya perfusi organ dan oksigenasi ke jaringan yang disebabkan gangguan kehilangan akut dari darah (syok hemoragik) atau cairan tubuh (non hemoragik) yang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan sehingga berakhir dengan kegagalan multiorgan. Tujuan: Mengetahui tindakan resusitasi cairan pada pasien perdarahan dengan syok hipovolemik. Metode: Penelitian ini menggunakan studi literatur pada 10 artikel yang dipublikasikan dijurnal terakreditasi dan jurnal bereputasi. Hasil: Tindakan resusitasi cairan yang baik duganakan pada pasien perdarahan dengan syok hipovolemik yaitu cairan kristaloid dibandingkan cairan koloid. Cairan kristaloid baik digunakan pada pemberian pertama resusitasi karena memberikan ekspansi volume intravaskular segera melalui pengiriman volume kecil cairan. Sedangkan cairan koloid baik digunakan dalam perawatan lanjut karena cairan koloid memiliki berat molekul yang lebih besar. Kesimpulan: syok hipovolemik yang disebabkan perdarahan dengan tanda tekanan darah rendah, frekuensi nadi cepat, peningkatan laju nafas, arkal dingin, lemah, pucat, bahkan dapat kehilangan kesadaran. Oleh sebab itu tindakan resusitasi cairan pada pasien perdarahan dengan syok hipovolemik dapat dilakukan dengan pemberian cairan kristaloid. Tindakan resusitasi cairan ini salah satu terapi yang menentukan keberhasilan penanganan pasien kritis terutama pada pasien perdarahan, maka pentingnya pemberian resusitasi cairam dilakukan dengan tepat dan cepat.